Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
OJK Sebut Yogya Pusatnya Hacker, Diskominfo DIY: Hacker Justru Sering Bantu Kami
27 Desember 2022 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
OJK menuding Yogya sebagai pusatnya hacker, sementara itu Diskominfo DIY justru mengatakan bahwa hacker sering membantu pemerintah untuk beri pelatihan dan membangun ketahanan siber yang mumpuni.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa Yogyakarta menjadi pusatnya para hacker. Munculnya para hacker di Yogya dinilai sangat merugikan karena telah memicu kejahatan di sektor perbankan semakin merajalela.
ADVERTISEMENT
“Sekarang juga berkembang daerah baru, ada Yogyakarta pusat hacker. Kok Jogja bisa bisanya ya. Itu sudah mulai berkembang, programmer-programer yang merugikan ini bermunculan di Yogya,” kata Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri Zam, seperti dilansir Kumparan, Senin (26/12).
Menanggapi tudingan itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, bahwa mestinya OJK tidak bisa begitu saja menyebut Yogya sebagai pusatnya hacker. Sebab menurut dia, perkembangan hacker di Indonesia cukup merata dan terjadi banyak tempat.
“DIY bukan pusat perkembangan hacker, karena kalau hacker itu bukan hanya di Jogja, ada di banyak daerah juga,” kata Nugroho saat dihubungi, Selasa (27/12).
Meski begitu, dia tidak memungkiri bahwa perkembangan hacker di Yogya dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat. Dalam artian, semakin banyak orang-orang yang memiliki kemampuan teknis di bidang teknologi informasi yang bagus.
ADVERTISEMENT
“Termasuk memiliki skill sebagai hacker,” ujarnya.
Meski begitu, perkembangan komunitas hacker ini tidak sepenuhnya berarti buruk. Para hacker ini menurut Nugroho juga bisa dirangkul untuk membantu pemerintah dan masyarakat, terutama untuk membantu membangun sistem keamanan siber yang mumpuni.
“Selama ini mereka membantu kita juga di Pemda untuk melakukan pelatihan, memberitahukan celah-celah di ketahanan siber kita, kadang juga kita minta mereka untuk membantu kita,” kata dia.
Kaitanya dengan pernyataan OJK yang menyebut bahwa hacker-hacker di Yogya telah merugikan dan melakukan kejahatan di sektor perbankan, menurut Nugroho hal itu perlu didasari data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Jangan sampai pernyataan seperti itu justru akan merugikan ekosistem digital yang sedang dibangun di Yogya.
ADVERTISEMENT
“Semakin banyak orang yang punya kemampuan sebagai hacker di Yogya saya pikir wajar, tapi tidak selalu itu digunakan untuk kejahatan. Karena selama ini banyak juga dari mereka yang bisa kami rangkul untuk mendukung keamanan ekosistem siber kita di DIY,” kata Heri Edi Tri Wahyu Nugroho.